Kecantikan hakiki seorang wanita adalah kecerdasannya. Jika wanitamu memiliki kecerdasan dan penampilan fisik yang indah maka anugerah mana lagi yang akan kau ingkari?
Aku berpisah dengan mantanku, sebut saja M pada pertengahan 2013. Saat itu ia menuntutku selalu ada untuknya, sementara di rumah aku memiliki tanggung jawab untuk menjaga nenek dan bapakku yang sedang terbaring sakit. Ia masa bodoh dengan kondisiku sehingga aku memutuskan untuk mengakhiri saja apa yang sudah kami jalani selama 2 tahun, terutama karena ada perbedaan di antara kami yang sulit untuk disatukan.
Selepas itu aku terlalu asyik dengan kesendirianku, fokus mengejar studi yang sempat keteteran hingga mengakibatkan IP terjerembab ke bawah. Hingga tiba saatnya mengerjakan tugas akhir sebagai syarat kelulusan pun aku masih asyik sendiri (cek aja di lembar terima kasih TA ga ada nama cewek, cuma nama ibuk doang 😂). Bukannya aku ga mau deket lagi sama cewek atau mendadak berubah jadi maho, tapi emang beneran belum ada sosok yang bisa bikin hati nyeeess dan bisa bikin aku "fallen" sepenuhnya.
Lulus kuliah aku diterima bekerja di salah satu korporasi penerbangan swasta di asia tenggara sebagai personel tekniknya, penempatan di luar jawa. Di situ aku sempet merasakan pendidikan spesialisasi pesawat level 3 yang digelar di training center kantor pusat selama 3 bulan, satu sekolah dengan para pramugari. Selama 3 bulan dikelilingi mereka pun gak ada yang bisa bikin aku tertarik. Jujur secara fisik mereka cantik, tapi entah kenapa ada sesuatu yang ngganjel dan bikin aku ga tertarik buat deket sama salah satu dari antara mereka.
Sampai tibalah saat itu, hari terakhir training basic engineering di tempat yang sama. Saat itu suasana selepas hujan reda, aku melangkah kembali ke mess. Berhubung bang V, rekan sekantor sekaligus sekamarku di mess pulang ke rumahnya di daerah lubang buaya suasana mess jadi sepi. Kubuka gadgetku, sekedar scroll timeline untuk mengusir kesepian. Kubaca status temanku kuliah tentang God Particle yang isinya kode keras buat mantannya yang sekarang kerja di barat pulau jawa.
Saat itulah kulihat ada seseorang yang komen tepat di bawahku yang membahas tentang fisika atom itu (dimana sub bab itu sukses membuatku remidi semasa sma 😂) dan entah kenapa saat itu ada perasaan bahwa suatu saat aku akan menghabiskan hari tuaku berdua dengannya. Muncul kegamangan dalam pikiranku akan bagaimana cara untuk bisa dekat dengannya. Agar bisa memperoleh pencerahan kuputuskan untuk mengisi perutku karena cacing di dalamnya sudah mulai konser protes minta diisi. Kupesan semangkuk soto ayam di warteg favoritku tetapi kenapa bayangannya muncul lagi di pikiranku sehingga aku tak menghabiskannya, hanya kuaduk aduk hingga mbededek.
Sesampainya di mess kuberanikan diri mengirim pesan ke temanku itu, berharap dia bersedia jadi mak comblang buatku. Bersyukuuur dia mau. Tapi ada satu hal lagi, masih mungkinkah dia bisa kudekati? Karena bagiku pantang untuk jadi perusak hubungan orang. Ternyata dia baru saja berpisah dari mantan kekasihnya. Saat logikamu masih mencari bahan percakapan tetapi hatimu sangat menginginkan dia sementara akhirnya logikamu yang menang maka yang terjadi kau akan tampak seperti orang dungu, hingga akhirnya dia yang mengirimiku pesan terlebih dahulu "kamu temennya D ya?"
Bukan perkara mudah untuk meluluhkan hatinya. Awal perkenalan kami tidak bisa dibilang mulus,dia masih seperti menjaga jarak denganku, entah karena apa. Perjuangan itu berbuah manis saat malam itu entah setan mana yang merasukiku sehingga aku nekat menyatakan perasaanku padanya bahwa aku sangat menyayanginya.
Dan inilah kami sekarang, setahun yang lalu kami hanyalah orang asing bagi masing masing. Tetapi karena kuasaNya kini kami telah menemukan tambatan hati dan tempat bersandar pada pribadi kami berdua. Di tengah dunia yang semakin jahat aku beruntung memiliki wanita dengan ketulusan hati sepertinya. Aku sangat mencintainya dengan segala yang kumiliki.
Menjelang first anniversary
Teruntuk wanitaku,
Stefani Wulan Sakti Handayani